Monday, April 20, 2015

Review kode etik dalam penggunaan fasilitas internet

Dalam penggunaan teknologi informasi atau TI di dunia maya, diperlukan kode etik yang mengikat semua anggota profesi, karena pada dasarnya Di setiap saat prilaku kita diatur dan diarahkan oleh moral, etika, dan hukum yang berlaku. Kode etik adalah konsekuensi alamiah realisasi komitmen yang mewarisi keamanan penggunaan teknologi komputer (informasi) baik sektor publik dan swasta. Ada kebutuhan paralel bagi profesionalisme pada bagian pengguna sistem komputer, dalam terminologi tanggung jawab mereka untuk beroperasi secara legal dengan respek penuh dalam urutan yang benar. User harus dibuat sadar terhadap resiko operasi ketika sistem sedang digunakan atau diinstal; mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengejar penyelewengan dalam hal keamanan. Ini akan memberikan sikap etis dalam komunitas pengguna. Dalam prakteknya, kode etik di dalam penggunaan teknologi informasi berhubungan dengan aspek kemanan. Aspek keamanan biasanya seringkali ditinjau dari 3 hal, yaitu confidentiality, integrity, dan availability. Biasanya ketiga aspek ini sering disingkat menjadi CIA.

Pengertian dan Prinsip Integrity, confidentiality, dan availability
Secara umum, pengertian integrity, confidentiality, dan availability adalah sebagai berikut:

- Integrity atau Integritas adalah pencegahan terhadap kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat, memang tepat dimana-mana dalam sistem – atau mengikuti istilah “messaging” – tidak terjadi cacad maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.

- Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.

- Availability atau ketersediaan adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.
Namun dalam kaitannya dengan aspek keamanan penggunaan teknologi informasi, terdapat prinsip-prinsip dari integrity, confidentiality, dan availability yaitu sebagai berikut:

· Integrity
Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Untuk aplikasi e-procurement, aspek integrity ini sangat penting. Data yang telah dikirimkan tidak dapat diubah oleh pihak yang berwenang. Pelanggaran terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya sistem e-procurement. Secara teknis ada banyak cara untuk menjamin aspek integrity ini, seperi misalnya dengan menggunakan messange authentication code, hash function, digital signature.

· Confidentiality
Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi. Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-procurement harus dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. Bocornya informasi dapat berakibat batalnya proses pengadaan. Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data (storage). Teknologi kriptografi dapat mempersulit pembacaan data tersebut bagi pihak yang tidak berhak. Seringkali perancang dan implementor dari sistem informasi atau sistem transaksi elektronik lalai dalam menerapkan

Review lengkap sertifikasi bidang TI

Dalam dunia IT atau dunia komputer, mungkin kita terampil dalam menggunakan aplikasi Microsoft Office, atau mahir dalam mengoperasikan sistem operasi Linux berikut troublehooting network, atau expert dalam mengelola sebuah database. Tapi saat kita masuk ke dunia kerja, adakah yang tahu bahwa kita memang menguasai atau ahli dalam bidang-bidang tersebut? Nah, sebagai salah satu sarana pembuktian yang valid bahwa kita memang menguasai bidang tertentu dalam dunia IT atau dunia komputer ini adalah dengan Sertifikasi IT.

Definisi Singkat

Secara garis besar sertifikasi IT adalah “sebuah bentuk penghargaan dan pembuktian yang diberikan kepada seorang individu karena dianggap memiliki keahlian dalam bidang IT tertentu / spesifik”. Bentuk penghargaan ini berupa sertifikat khusus yang umumnya disertai dengan titel tertentu. Jika pernah mendengar istilah semacam CCNA, MCTS, CEH, OCP, dlsb, itulah contoh titel bagi seorang pemegang sertifikat IT. Sertifikat IT ini berlaku secara Internasional dan dirilis / diterbitkan oleh vendor atau organisasi khusus yang tentunya sudah diakui secara Internasional juga. Bidangnya sendiri beragam, mulai dari sistem operasi, aplikasi, networking, programming, database, hingga IT management.
Pertanyaan pertama yg pastinya diajukan adalah “bagaimana cara mendapatkan sertifikat ini?”
Caranya sangat mudah, yaitu dengan mengikuti ujian di tempat2 khusus ujian resmi. Cara mengikuti ujian ini berikut hal2 lainnya yg terkait akan dibahas dibawah ini.

Jenis Sertifikasi IT

Pada dasarnya sertifikasi IT ini dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu Vendor Based dan Vendor Neutral.
Vendor Based
Sertifikasi vendor based adalah sertifikasi IT yg dikeluarkan oleh vendor tertentu dan materi ujiannya jelas mengacu pada produk atau teknologi yg memang dirilis oleh vendor tersebut. Contoh vendor yang merilis sertifikasi ini diantaranya Microsoft, Cisco, Oracle, Symantec, HP, Huawei, dst. Contoh title sertifikasinya misalnya MCTS, MCITP, OCP, CCNA, dst.
Vendor Neutral
Sesuai namanya, sertifikasi ini dirilis oleh suatu badan atau organisasi yg tidak terikat ke vendor manapun, dengan kata lain cakupannya global. Materi ujian untuk sertifikasi ini jelas sangat luas dan tentunya kita juga harus mengetahui produk dan teknologi dari multiple vendor. Dan karena

Wednesday, April 15, 2015

TEKNIK–TEKNIK ESTIMASI

Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :

1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni.
Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.

2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.
Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.

3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO(Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
·         Preliminary Design - our Analysis Phase
·         Detailed Design (DD) - our Design Phase
·         Code and Unit Tes (CUT) - same as ours
·         System Test - our System Test and Acceptance Phase


Estimasi dan contoh estimasi

Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
Contoh :
Penggunaan Model Function Point Dalam Estimasi Biaya
Dan Usaha Proyek Pengembangan Software Sistem
Informasi Bisnis
          Dalam proyek fisik seperti pembangunan jembatan atau pembangunan jalan, estimasi biaya dan usaha proyek dapat dilakukan dengan lebih realistis karena semua komponen proyek dapat diestimasi dengan perkiraan secara fisik. Dalam proyek software estimasi biaya dan usaha proyek mempunyai kesulitan tersendiri karena karakteristik-karakteristik software yang lain dengan proyek fisik. Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi dalam estimasi proyek software sangat berkaitan dengan sifat alami software khususnya kompleksitas dan invisibilitas (keabstrakan). Selain itu pengembangan software merupakan kegiatan yang lebih banyak dilakukan secara intensif oleh manusia sehingga tidak dapat diperlakukan secara mekanistik murni.
          Estimasi biaya dan usaha proyek merupakan suatu kegiatan pengaturan sumber daya dalam mencapai tujuan dan sasaran dari proyek, sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan tahapan dan target yang dikehendaki. Dalam usaha estimasi sering menghadapi dua permasalahan yaitu over-estimates dan under-estimates. Overestimates (estimasi berlebihan) akan menimbulkan penambahan alokasi sumberdaya dari yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan penanganan managerial. Sedangkan estimasi yang kurang (under-estimates) akan mengurangi kualitas dari produk karena tidak sesuai dengan standar. Untuk itu perlu dilakukan langkah yang hati hati dalam melakukan estimasi suatu proyek software sehingga dapat dicapai keberhasilan proyek yaitu tepat waktu, sesuai budget dan terpenuhinya standar kualitas produk. Barry Boehm telah mengidentifikasi beberapa metode estimasi biaya dan usaha proyek pengembangan software sebagai berikut: Model algoritmik, Analogi, Pendapat pakar, Parkinson, Top-down, dan Bottom-up. Dalam penelitian ini akan dikembangkan metode estimasi parametrik berdasarkan karakteristik-karakteristik dari ukuran proyek software yaitu function point dan object point serta KLOC (Kilo line of Code). Metode estimasi parametrik yang sering digunakan saat ini adalah dengan mengunakan metode COCOMO yang tidak sesuai jika diterapkan untuk estimasi proyek software di Indonesia. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikembangkan metode tersebut yang disesuaikan dengan data-data dan informasi pengembangan software dalam negeri, sehingga diharapkan dapat diperoleh parameter yang mempunyai tingkat validitas estimasi yang lebih tinggi.
          Estimasi ukuran software merupakan suatu aktifitas yang komplek dan sukar berdasarkan pada beberapa alasan seperti kemampuan programmer, faktor lingkungan dan sebagainya. Untuk mendapatkannya dengan mengukur ukuran proyek menggunakan ukuran seperti jumlah baris program (Source lines of code/SLOC) dan Function Points.
          Dari hasil pengumpulan data selama empat bulan, diperoleh data sebanyak 34 data observasi. Dari data observasi ini kemudian dianalisis untuk membuat model estimasi dengan berdasarkan pada metrik Function Points. Untuk memastikan bahwa data yang telah diperoleh adalah data yang berdistribusi normal, maka dilakukan analisa descriptive terhadap semua variabel data hasil observasi. Hasil analisa deskriptive untuk data effort atau usaha pengembangan software diperoleh dari hasil perkalian antara lama pengembangan dalam bulan dengan jumlah orang yang digunakan dalam pengembangan software. Adapun distribusi dari data effort adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Distribusi data Usaha (effort)
Semua varibel yang digunakan untuk pembuatan model
mempunyai nilai dekripsi statistik sebagai berikut: Data effort mempunyai nilai ratarata 41,51 OB denganeffort minimum 8 OB dan effort maksimum 72 OB. Sedangkanbiaya (cost) yang digunakan untuk pengembangan software dari semua data hasil observasi mempunyai nilai rata-rata 92,6 juta rupiah dengan nilai minimum biayaproyek yang dihabiskan adalah 1,5 juta dan nilai maksimum biaya yang diperoleh  adalah 500 juta. Ukuran metrik function point dari data hasil observasi mempunyai nilai rata-rata 214,85 dengan nilai minimum function point yang dikembangkan adalah sebesar 19,55 dan nilai maksimumfunction point hasil observasi adalah 348,48.

Gambar . tabel korelasi antara variabel
bernilai 0,12, sedangkan korelasi antara effort dengan total faktor komplesitas bernilai 0,22. Dari nilai korelasi ini dapat disimpulkan bahwa nilai usaha (effort) proyek pengembangan software dipengaruhi oleh nilai besaran function point dan tingkat kompleksitas proyek software. Artinya semakin tinggi nilai function point dan tingkat kompleksitas proyek software akan membutuhkan effort yang semakin tinggi pula. Hal yang sama juga dapat dilihat tingkat keterkaitan antara variabel biaya dengan function point yang mempunyai nilai korelasi sebesar 0,38. artinya besaran function point dari suatu proyek pengembangansoftware akan sangat berpengaruh terhadap besaran biaya yang digunakan. Adapun hasil pemodelan data biaya (cost) yang dikaitan dengan function point (FP) adalah seperti gambar berikut      


Gambar3. garfik model biaya (cost) dengan funtion points

Dari gambar di atas terlihat bahwa hubungan antara biaya (cost) dapat dimodelkan dengan grafikeksponensial. Artinya nilai peningkatan biaya yang dibutuhkan proyek pengembangan software bertambah secara eksponensial terhadap penambahan besaran function point dari proyek software yang akan dikembangkan. Adapun model eksponential yang diperoleh dari analisa data hasil observasi
adalah:
Biaya (cost) = 8,0757*exp(0.0087*FP)

Di mana FP adalah function point dari proyek software yang akan dikembangkan. Secara linier regresi dapat direpresentasikan keterhubungan tersebut sebagai rumus:

Biaya (cost) = 3,7076 + 0,4138*FP

Sedangkan keterhubungan antara usaha (effort) dengan function point dapat diperlihatkan dengan beberapa model berikut:


Gambar4. grafik model usaha (effort) dengan FP secara linier


Gambar5. grafik model usaha (effort) dengan FP secara logaritmik

Model yang telah diperoleh perlu diuji coba dengan data-data kasus proyek yang serupa untuk mendapatkan tingkat kesahihan analisa data dan penggunaan model. Untuk menguji validitas model yang dibuat digunakan metode uji adjusted R2, standar deviasi estimasi dan prediksi pada tingkat L (Pred(L)).Adjusted R2 adalah koefisient dari nilai R2 yang diperoleh dari hasil observasi dan nilai dari hasil prediksi. Standard deviasi estimasi adalah variasi nilai yang menunjukkan tingkat kesalahan prediksi, yang dihitung berdasarkan selisih antara usaha yang digunakan secara real dalam proyek software dengan nilai estimasi usaha dari model. PRED(L) adalah persentase nilai estimasi pada L persen nilai aktual. Sebagai contoh PRED(0,25) adalah presentasi estimasi dalam 25% nilai aktual. Adapun hasil pengujiannya dapat diperlihatkan dengan tabel sebagai berikut:



dikembangkan dengan kondisi lokal sama dengan model yang diperoleh dari literatur
yaitu model FP-Albrecht. Namun nilai standar deviasi model yang dikembangkan
lebih kecil dari pada nilai standar deviasi dari model Albrecht, selain itu nilai
prosentase tingkat prediksi model yang dikembangkan dari kondisi lokal lebih tinggi
dari pada prosentase nilai model dari literatur. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa tingkat akurasi estimasi usaha proyek pengembangan software dengan model

yang dikembangkan berdasarkan kondisi lokal lebih tinggi dari pada model yangdiperoleh dari literatur.

Sumber pengertian estimasi :
http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/resource/view.php?id=96853

Sumber contoh estimasi :

http://septiaraegina.blogspot.com/2013/06/nama-septia-raegina-npm-10109126-kelas_14.html

About me

My photo
gak boleh bilang enggak bisa dan enggak boleh bilang nyerah :)