Di dalam sifat hanya mengenal 2 sifat yaitu sifat
baik dan sifat buruk, sifat baik yaitu sifat yang menunjukan hal positif
contohnya : tolong menolong/membantu sesama, hormat kepada manusia lainnya,
orang yang lebih tua, melakukan hal-hal yang menguntungkan bagi semua yang ada
di alam dunia dan lain sebagainya. sedangkan sifat buruk adalah sifat yang
menunjukan hal-hal yang negatif, contohnya : merusak, tidak sopan kepada sesama
bahkan kepada orang yang lebih tua, angkuh, acuh tak acuh, dan lain lain
sebagainya.
dibawah ini adalah penilaian sifat baik dan buruk
menurut pandangan :
1.
Agama
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan.
Ukuran baik dan buruk menurut norma agama lebih bersifat tetap, bila
dibandingkan dengan ukuran baik dan buruk dimata nurani, rasio, adat istiadat,
dan pandangan individu. Keempat ukuran tersebut bersifat relatif dan dapat
berubah sesuai dengan ruang dan waktu. Ukuran baik dan buruk yang berlandaskan
norma agama kebenarannya lebih dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan,
karena norma agama merupakan ajaran Tuhan Yang Maha Suci. Disamping itu, ajaran
Tuhan lebih bersifat universal, lebih terhindar dari subyektifitas individu
maupun kelompok.
sumber - http://vaniadiantietikaprofesi.blogspot.com/2012/03/cara-penilaian-baik-dan-buruk.html
2.
Adat Istiadat
Menurut aliran ini ditentukan berdasarkan adat
istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Didalam masyarakat
kita jumpai adat istiadat yang berkenaan dengan cara berpakaian, makan, minum,
bercakap-cakap dansebagainya. Orang yang mengikuti cara-cara yang demikian
itulah yang dianggap orang yang baik, dan orang yang menyalahinya adalah orang
yang buruk.
Setiap bangsa memiliki adat istiadat tertentu.
Apabila seorang dari mereka menyalahi adat istiadat itu, sangat dicela dan
dianggap keluar dari golongan bangsanya.
Pada masa sekarang, kirta dapat membenarkan adat
istiadat semacam itu dan bukan mengingkarinya, dan bila adat istiadat itu
banyak salahnya, maka tidak tepat dijadikan ukuran baik dan buruk bagi
perbuatan-perbuatan kita.
Poedja Wijatna mengatakan bahwa adat istiadat pada
hakikatnya produk budaya manusia yang sifatnya nisbi dan relative. Keberadaan
paham adat istiadat ini menunjukkan eksistensi dan pesan moral dalam
masyarakat. Berpegang adat istiadat itu, meskipun tidak benar ada juga
faedahnya, sebab ada juga orang-orang yang tidak mau melanggar adat istiadat
yang baik, dan banyak pula orang-orang yang tidak mau mengikutinya adat istiadat
dari lingkungannya.
sumber -
http://vacheindustrialengineering.blogspot.com/2012/03/baik-dan-buruk-menurut-berbagai-aliran.html
3.
Hedonisme
Aliran Hedoisme adalah aliran filsafat yang
terhitung tua, karena berakar pada pemikiran filsafat Yunani. Menurut paham ini
banyak yang disebut perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak
mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan nafsu biologis.
a. Epicurus
Berpendapat bahwa kebahagiaan, kelezatan ialah
tujuan manusia, tidak ada kekuatan dalam hidup selain kelezatan dan tidak ada
keburukan kecuali penderitaan. Kelezatan akal dan rohani itu lebih penting dari
kelezatan badan. Epicurus pun berpendapat bahwa sebaik-baik kelezatan yang
dikehendaki ialah kelezatan “ketentraman aka”.
b. Golongan Epicurus
Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan itu tidak
diukur dengan kelezatan dan kepedihan yang terbatas waktunya saja, tetapi wajib
bagi tiap-tia manusia melihat ke semua hidupnya.
Epicurus menyebutkan 3 macam kelezatan :
1. Kelezatan yang wajar dan diperlukan contoh
makanan, minuman
2. Kelezatan yang wajar tetapi belum diperlukan
sekali. Missal kelezatan makan yang enak lebih daripada yang biasa
3. Kelezatan yang tidak wajar dan tidak
diperlukan. Missal kemegahan harta benda.
Aliran hedoisme dibagi 2 :
1. Egositic Hedoisme
Dinyatakan bahwa ukuran kebaikan adalah
kelezatan diri pribadi orang yang berbuat. Karena dalam aliran ini mengharuskan
kepada pengikutnya agar menyerahkan segala perbuatan untuk menghasilkan
kelezatan yang sebesarbesarnya.
2. Universalistic Hedoisme
Menyatakan bahwa aliran ini mengharuskan agar
manusia dalam hidupnya mencari kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sesame
manusia dan bahkan pada sekalian makhluk yang berperasaan.
sumber - http://vacheindustrialengineering.blogspot.com/2012/03/baik-dan-buruk-menurut-berbagai-aliran.html
4.
Ituisi
Menurut aliran intuisi yang ada pada makalah ilmiah
berpendapat bahwa setiap manusia memiliki kekuatan batin sebagai suatu
instrument yang dapat membedakan baik atau buruknya suatu perbuatan. Intuisi
ini semacam ilham yang memberi tahu nilai perbuatan itu lalu menetapkan hukum
baik buruknya sebagaimana kita diberi mata dan telinga, dengan sekilas melihat
dapat menetapkan putih atau hitamnnya sesuatu, dengan hanya mendengar sekilas
kita dapat menyatakan suara itu merdu atau tidak.
Menurut warta warga gunadarma Bisikan hati adalah
kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik
atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan
itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonism, tujuan utama dari
aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan
sebagai kebaikan budi pekerti.
sumber
- http://gressellahutasoit.blogspot.com/2012/03/penilaian-baik-dan-buruk.html
5.
Evolusi
Menurut Alexander dalam warta warga gunadarma nilai
moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala
yang ada di alam mini dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan
dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar
nilai) dipandang sebagai buruk.
Menurut aqilalhilmy pada evolusi alam menyaring
segala yang maujud (ada), berdasarkan ciri-ciri hukum alam yang terus
berkembang yang dipergunakan untuk menentukan baik dan buruk.